PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA PADA TAHUN 2017
Indonesia (BI) menyatakan optimismenya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Bank sentral menyatakan, pada tahun 2017 mendatang kondisi perekonomian nasional masih cenderung kondusif, meskipun tidak sekuat realisasi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 hingga 2012 lalu.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo menjelaskan, bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 akan berada pada kisaran 5 hingga 5,4 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut akan ditopang oleh permintaan domestik.
“Inflasi akan berada di kisaran target 4 plus minus 1 persen,” kata Agus dalam sambutannya pada acara Pertemuan Tahunan BI di Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Sementara itu, imbuh Agus, bank sentral memperkirakan pertumbuhan kredit pada tahun 2017 mendatang mencapai kisaran 10 hingga 12 persen.
Adapun pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada tahun 2017 diproyeksikan berada pada kisaran 9 hingga 11 persen.
Defisit transaksi berjalan pada tahun 2017 mendatang diprediksi bakal sedikit meningkat. Namun demikian, kata Agus, capaian defisit transaksi berjalan tahun depan tetap berada di level yang sehat, yakni di bawah 3 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Adapun dalam jangka menengah, bank sentral memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh lebih tinggi. Hal ini ditopang oleh struktur perekonomian yang lebih kuat dan berkualitas.
“Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 sampai 2021 akan berada pada kisaran 5,9 hingga 6,3 persen. Ini ditopang oleh inflasi yang rendah,” jelas Agus.
Selain itu, defisit transaksi berjalan juga akan berada pada lintasan yang menurun. Bank sentral memprediksi defisit transaksi berjalan akan berada di bawah 3 persen dari PDB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar